Penyerapan Anggaran Berjalan Lamban

Penyerapan Anggaran Berjalan Lamban
Penyerapan Anggaran Berjalan Lamban
Menteri Keuangan Agus Martowardojo pun mengakui mengenai lambannya penyerapan anggaran belanja di tingkat pusat. Perlambatan penyerapan berada pada kisaran 1-2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk bahan evaluasi dan peningkatan kinerja, Kemenkeu bahkan sudah memberikan surat peringatan kepada masing-masing KL untuk menggesa penyerapan belanja mereka.

"Sampai Oktober itu penyerapan memang baru berkisar 60 persen. Kita sudah berikan surat, karena itu tugas di masing-masing KL. Mulai tahun depan juga sudah mulai kita berlakukan sistem reward and punishment terkait penyerapan anggaran ini,’’ kata Agus.

Sementara itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan negara melaporkan sampai dengan akhir Oktober 2010, anggaran negara masih surplus Rp21,382 triliun. Surplus anggaran ini tidak terlepas dari masih rendahnya penyerapan belanja negara yang baru  terealisasi sekitar Rp732,315 triliun.

Dari angka realisasi belanja negara itu,   belanja pemerintah pusat baru sebesar 59,2 persen atau sekitar Rp462,641 triliun dari pagu anggaran Rp781,5 triliun. Sementara penyerapan anggaran transfer ke daerah baru 78,3 persen atau  Rp269,674 triliun.

JAKARTA - Penyerapan belanja pemerintah pusat selama kurun waktu 2010, dinilai lamban. Pengamat ekonomi dari Dana Reksa, Purbaya Yudi Sadewa mengatakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News