Penyerapan Anggaran Dana Desa di Jateng Melebihi Target Nasional

Penyerapan Anggaran Dana Desa di Jateng Melebihi Target Nasional
Gubernur Ganjar Pranowo di kantornya. Foto: IG @ganjarpranowo

Dijelaskannya, sesuai peraturan dua kementerian tersebut penggunaan DD untuk BLT, besarannya ditentukan sesuai besaran DD yang diterima.

Untuk desa yang mendapat DD kurang lebih Rp 800 juta, maksimal 25 persen diperuntukkan BLT DD. Desa dengan DD Rp 800 juta - Rp 1,2 miliar, harus alokasikan 30 persen, terakhir desa yang mendapatkan DD di atas Rp 1,2 miliar harus alokasikan 30 persen untuk BLT DD.

"Mengingat sekarang warga yang terdampak kian banyak. Belum tentu terwadahi dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Untuk itulah dari kementerian keuangan dan kementrian desa menerbitkan aturan yang terbaru itu," sebutnya.

Terkait pencairan BLT DD, Sugeng menjelaskan hal itu sesuai dengan tahapan yang ada di desa masing-masing.

Rembuk Desa

Memastikan data tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun rajin turun ke desa-desa. Melalui ajang Rembuk Desa. Ganjar melakukan supervisi penggunaan DD baik turun langsung maupun melalui daring.

Empat kali sudah Ganjar menyambangi desa. Dua kali dia turun langsung ke Cilacap dan Rembang, sisanya melalui teknologi daring di Banjarnegara dan Banyumas.

Di Banyumas, Kades Karangnangka Sunarto memaparkan telah mengakomodasikan DD lebih dari delapan persen. Hal itu untuk menanggulangi Covid-19 melalui gerakan kader PKK.

Wilayah-wilayah di Jateng juga telah mengalokasikan 8 persen dari dana desa untuk penanganan Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News