Penyerapan Anggaran Dana Desa di Jateng Melebihi Target Nasional

Dijelaskannya, sesuai peraturan dua kementerian tersebut penggunaan DD untuk BLT, besarannya ditentukan sesuai besaran DD yang diterima.
Untuk desa yang mendapat DD kurang lebih Rp 800 juta, maksimal 25 persen diperuntukkan BLT DD. Desa dengan DD Rp 800 juta - Rp 1,2 miliar, harus alokasikan 30 persen, terakhir desa yang mendapatkan DD di atas Rp 1,2 miliar harus alokasikan 30 persen untuk BLT DD.
"Mengingat sekarang warga yang terdampak kian banyak. Belum tentu terwadahi dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Untuk itulah dari kementerian keuangan dan kementrian desa menerbitkan aturan yang terbaru itu," sebutnya.
Terkait pencairan BLT DD, Sugeng menjelaskan hal itu sesuai dengan tahapan yang ada di desa masing-masing.
Rembuk Desa
Memastikan data tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun rajin turun ke desa-desa. Melalui ajang Rembuk Desa. Ganjar melakukan supervisi penggunaan DD baik turun langsung maupun melalui daring.
Empat kali sudah Ganjar menyambangi desa. Dua kali dia turun langsung ke Cilacap dan Rembang, sisanya melalui teknologi daring di Banjarnegara dan Banyumas.
Di Banyumas, Kades Karangnangka Sunarto memaparkan telah mengakomodasikan DD lebih dari delapan persen. Hal itu untuk menanggulangi Covid-19 melalui gerakan kader PKK.
Wilayah-wilayah di Jateng juga telah mengalokasikan 8 persen dari dana desa untuk penanganan Covid-19.
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Ganjar Khawatir Ada Matahari Kembar