Penyewa Rumah Semakin Tertekan Akibat Kenaikan Biaya Hidup di Australia

Dia mengatakan banyak penyewa yang mengaku terpaksa melewatkan makan, tidak lagi mampu membeli obat-obatan, serta menunggak pembayaran tagihan listrik.
RAHU menyatakan penyewa tidak bisa begitu saja pindah ke tempat lain karena kurangnya properti yang terjangkau di perkotaan dan wilayah regional.
"Agen real estate menyebutkan persediaan rumah sewa masih banyak. Tapi masalahnya bukan hanya jumlah yang tersedia, melainkan harga sewanya yang tak terjangkau," ujarnya Eirene.
RAHU mendesak pemerintah negara bagian dan federal untuk mengadopsi peraturan tentang biaya sewa yang berlebihan, batas kenaikan sewa serta sewa yang harus dikaitkan dengan upah minimum.
Utang kian memberatkan
Menurut National Debt Helpline, salah satu konselor keuangan, kini semakin banyak pemintaan konseling dari klien yang kesulitan membayar sewa rumah.
National Debt Helpline sendiri selalu menekankan kepada kliennya bahwa sewa dan makanan harus diprioritaskan di atas semua pengeluaran lainnya.
"Ada hak sebagai klien yang mengalami kesulitan dalam membayar utang atau tagihan listrik," ujar Kirsty Robson, salah seorang konselor.
"Sewa rumah harus menjadi prioritas untuk dibayar," tambahnya.
Untung saja Siobhan Joseph menyukai suhu dingin. Karena selama musim dingin, warga Sydney, Australia, ini tak mampu membayar biaya pemanas di tempat tinggalnya.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS