Penyumbang Konsumsi Tertinggi Rumah Tangga di Batam Ternyata Sewa Rumah

Penyumbang Konsumsi Tertinggi Rumah Tangga di Batam Ternyata Sewa Rumah
Kota Batam. Foto: dokumen JPNN

Panusunan sendiri mengakui, survei pengeluaran konsumsi kota dan biaya hidup kota berlaku selama lima tahun.

"Karena tahun ini jadwalnya adalah mengupdate angka 2012. Tapi karena kita melaksanakan sensus ekonomi lanjutan. Maka minta undur sampai tahun 2018," jelasnya.

Sebelumnya, biaya hidup di Batam termasuk salah satu paling tinggi di Indonesia. Batam menepati urutan kelima, dimana satu keluarga, membutuhkan uang Rp6,3 juta per bulannya.

Sebagai daerah kepulauan, semua bahan logistik dibawa melalui jalur laut ke Batam. Hal ini tentu saja mempengaruhi pada harga yang dibayarkan masyarakat. Selain itu, hampir 95 persen kebutuhan masyarakat Batam didatangkan dari luar daerah dan Batam bukanlah daerah penghasil.

"Prediksi kita masih kategori tinggi. Itu makanya uang minimum kota (UMK) di Batam termasuk tinggi. Karena disesuaikan dengan biaya hidup yang juga tergolong tinggi," pungkasnya. (rng)


Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau baru saja merilis survei terkait pengeluaran konsumsi masyarakat Batam dalam satu tahun terakhir ini.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News