Perahu Rombongan Pengantar Pengantin Karam, Rebutan Papan, Saling Tindih di Laut

Perahu Rombongan Pengantar Pengantin Karam, Rebutan Papan, Saling Tindih di Laut
Perahu rombongan pengantin sebelum bertolak dari Dermaga Pulau Saugi, menuju Pulau Samatelle, Desa Mattiro Walie. Foto: Istimewa/Fajar

jpnn.com - Perahu rombongan pengantar pengantin karam di perairan Pulau Samatellu, Desa Mattiro Walie, Kecamatan Tupabbiring Utara, Pangkep, Sulsel. Para penumpang sempat berebutan papan, hingga saling tindih.

SAKINAH FITRIANTI-AGUNG PRAMONO

SIANG itu, Rabu (5/7), jarum jam menunjukkan pukul 15.15 Wita. Rombongan pengantar pengantin satu per satu naik ke atas perahu dari dermaga Pulau Saugi, Pangkep.

Mereka baru saja mengantar pengantin laki-laki yang juga Kepala Desa Mattiro Walie, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Nursam yang menikahi gadis pujaan hatinya, Nenni.

Syamsuriani (40), Kepala Desa Parenreng, Kecamatan Segeri, ada di antara rombongan pengantin itu. Ada sekitar 20 orang yang naik di perahu ambulans milik Nursam. Kebanyakan duduk di pinggir perahu.

Pada pukul 15.30 Wita, posisi perahu ada di Pulau Salebbo, Desa Mattiro Walie, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara. Tiba-tiba, ombak tinggi menerjang. Perahu oleng ke kiri.

Nakhoda perahu, Fattang (35), tidak berdaya mengendalikan perahu, karena rata-rata penumpang duduk di sisi perahu.

Perahu oleng dan perlahan turun ke dasar laut. Para penumpang kemudian saling berebut papan. Mereka saling tindih untuk mendapatkan papan sebagai pelampung penyelamat.

Perahu rombongan pengantar pengantin karam di perairan Pulau Samatellu, Desa Mattiro Walie, Kecamatan Tupabbiring Utara, Pangkep, Sulsel. Para penumpang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News