Perampok Indomaret Merasa Diperalat
Selasa, 27 Desember 2011 – 11:54 WIB
PALEMBANG - Setelah tertangkap, kedua tersangka perampokan minimarket Indomaret-Alfamart, baru ketahuan belangnya. Ternyata, tersangka Febriyanto (28) dan tersangka Dodi (30), terjadi selisih paham, hingga Febriyanto menjadi kecewa. Alasannya, karena Febriyanto merasa Dodi tidak adil atau berat sebelah, bahkan mengingkari janji dan cara bagi hasil rampokan. Menurut tersangka Febriyanto, resiko pekerja ini sangat besar. "Di Celentang, kami dapat Rp 1,7 juta dan aku dapat bagian Rp 700 ribu. sisanya Rp 1 juta diambil Dodi. Aksi di Polygon, dapat Rp 1,2 juta, aku dapat Rp 500 ribu dan Dodi dapat Rp 700 ribu. terus terang aku kecewa dan emosi dengan Dodi. Bahkan, pembagian rokok juga tidak rata, aku hanya dapat sedikit, Dodi yang paling banyak ambil rokok,” jelasnya.
Misalnya, Febriyanto sedikit keberatan jika satu tempat satu peluru dilepaskan dari senpi rakitan yang digenggamnya. Selain itu, barang hasil rampokan kebanyakan diambil oleh Dodi, hingga dirinya merasa hanya diperalat oleh Dodi. Demikian diungkapkan tersangka Febriyanto alias Febi, ketika ditemui wartawan di Mapolsekta Kalidoni, kemarin.
Baca Juga:
"Aku baru sebulan kenal Dodi. Awalnya aku dagang di pasar 16 Ilir, sedangkan Dodi sebagai pengepak barang, hingga kami makin dekat. Saya sempat terkejut, ketika diajak Dodi merampok Indomaret dan Alfamart. Tapi, Dodi bilang dirinya punya senpi, ditambah tempat sasaran juga sepi dan tidak ada satpam. Karena tergiur, saya menurut saja ide gila Dodi ini,” ungkap pria yang tidak pernah terlibat aksi kriminalitas sebelumnya ini.
Baca Juga:
PALEMBANG - Setelah tertangkap, kedua tersangka perampokan minimarket Indomaret-Alfamart, baru ketahuan belangnya. Ternyata, tersangka Febriyanto
BERITA TERKAIT
- Oknum Polisi yang Terlibat Kecelakaan Hingga Tewaskan Dua Orang di Bogor Diperiksa Propam
- Pelaku Pembunuhan di Tanjung Lago Banyuasin Menyerahkan Diri ke Polisi
- Pria di Pekanbaru Nekat Bakar Musala, Ternyata Ini Motifnya
- Tumpukan Narkoba Ganja Itu Seharga Rp 200 Juta, Dijual kepada Pelajar & Mahasiswa
- Promosikan Judi Online, Selebgram Diciduk Polisi, Jangan Kaget
- Selebgram Asal Bandung Ditangkap Polisi Gegara Mempromosikan Judi Online