Peran Intelijen Dalam Pengawasan Pemilu
Oleh Benny Sabdo
Sabtu, 26 Maret 2022 – 03:32 WIB

Anggota Bawaslu Jakarta Utara. Foto: Dokumentasi pribadi
The last but not least, politik tidak lahir di Firdaus, tidak pula beroperasi dengan idealisme transendental, tetapi politik adalah keragaman kepentingan yang beradu dan berlanjut menjadi kompetisi dan sengketa. Politik berakar dari sengketa dan silang-selisih (Herry-Priyono, 2022; 11).
Secara empiris, kompetisi politik pemilu cenderung menghalalkan segala cara, seperti politik uang, politisasi SARA, hoaks dan ujaran kebencian. Oleh karena itu, Korps Bawaslu mesti memitigasi problematika ini sejak awal demi tegaknya keadilan pemilu pada 2024.(***)
Maraknya politik uang, politisasi SARA, hoaks serta ujaran kebencian dalam gelaran pemilu perlu dimitigasi sejak awal oleh Bawaslu didukung peran intelijen.
Redaktur & Reporter : Friederich
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- OTT Dugaan Politik Uang PSU Pilkada Serang, Bawaslu Sita Barbuk Uang & HP
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang
- Bawaslu RI Turun Langsung Awasi PSU Pilkada Serang, Ada Temuan Pelanggaran
- Politik Uang PSU Pilkada Serang, Gakkumdu Sita Duit Sebanyak Ini
- Bawaslu Temukan Logistik PSU Masih Belum Lengkap di Serang