Peran Penting Transformasi Digital Bagi Perlindungan WNI

Peran Penting Transformasi Digital Bagi Perlindungan WNI
Menteri Luar RI, Retno Marsudi saat membuka Seminar Internasional tentang Diplomasi Digital di Jakarta, Kamis (12/7). Seminar ini diselenggarakan Kemenlu bekerja sama dengan Pulse Lab Jakarta dan DIPLO Foundation. Foto: Ist.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan tujuh poin penting yang diperlukan untuk membangun sistem yang kuat dalam menjalankan tugas pelayanan publik dan perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

"Tantangan pelayanan publik dan perlindungan WNI ke depan akan semakin besar. Maka ada kebutuhan yang sangat besar untuk membangun suatu sistem yang kuat untuk pelayanan publik dan perlindungan WNI di luar negeri," kata Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Senin.

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Pelayanan Publik dan Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri di Hotel Bidakara.

Menlu Retno menyebutkan hal pertama yang dibutuhkan untuk suatu sistem yang kuat itu adalah standardisasi dan integrasi pelayanan dan perlindungan.

"Karena dengan standardisasi dan integrasi, kita punya acuan yang sama untuk sistem pelayanan dan perlindungan, dan kita bisa menjaga konsistensi pelayanan yang diberikan," ujar dia.

Hal kedua yang dibutuhkan untuk sistem pelayanan dan perlindungan WNI yang kuat, lanjut Retno, adalah transformasi digital.

Melalui transformasi digital, menurut dia, pemerintah RI dapat menyusun data WNI di luar negeri yang lebih akurat. "Kita akan punya big data untuk menunjang pengambilan kebijakan yang cepat dan tepat," ujarnya.

Hal ketiga yang diperlukan adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan tujuh poin penting yang diperlukan untuk membangun sistem yang kuat

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News