Perang Macetkan Aktivitas Sekolah

Perang Macetkan Aktivitas Sekolah
Perang Macetkan Aktivitas Sekolah
Menurut Alberth, peperangan yang terjadi di jalan utama depan SD Inpres Kwamki Lama, membuat orang tua murid tidak mengizinkan anaknya ke sekolah. Yohanes Magai, salah satu tokoh masyarakat Kwamki Lama kepada Radar Timika, Jumat (15/1) kemarin mengatakan para orang tua murid masih enggan mengijinkan atau mengantar anaknya ke sekolah, lantaran situasi belum sepenuhnya pulih. Apalagi letak kedua sekolah di lokasi konflik. Para guru kedua sekolah pun belum beraktivitas.

Yohanes Magai yang merupakan mediator penyelesaian damai pertikaian antar warga, itu berharap seluruh masyarakat berpikir arif, mengutamakan masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Sementara, situasi di lapangan belum bisa dikatakan aman. Secara bergantian 1 Kompi Dalmas dan 1 Kompi Personil Brimob Detasemen B masih disiagakan di sekitar Kios Panjang Kwamki Lama dan lokasi konflik lainnya. Penegakan hukum melalui penyisiran dan penertiban alat perang belum bisa total dilakukan. Belum semua warga mau menanggalkan alat perang tradisionalnya. Meski demikian, aktivitas kendaraan termasuk pengojek sudah mulai memasuki wilayah Kwamki Lama.

"Kami tidak akan membiarkan kedua kelompok terlibat konflik lagi," ujar Kapolres Mimika AKBP Moch Sagi melalui Wakapolres Kompol Jeremias Rontini, SIK. Di tengah-tengah upaya penciptaan kondisi yang aman, kemarin (15/1) masih terjadi kekerasan. Seorang tukang bakso keliling bahkan sempat dihardik beberapa warga. Bahkan barang jualannya sempat dirampa. (eng,ver,sam/jpnn)

TIMIKA - Hampir dua pekan aktivitas sekolah yang berada di sekitar lokasi 'perang' di Kwamki Lama, macet total. Terhitung, sejak konflik antara kelompok


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News