Perang Melawan Biawak di Gaza

Perang Melawan Biawak di Gaza
Perang Melawan Biawak di Gaza
Albert Einstein

Biawakisme tak hanya milik Jerman yang mengaum dalam Perang Dunia II, tetapi menyebar bak kuman dan mampir menyusup ke benak Bush senior dan junior yang mengobarkan Perang Irak. Jauh sebelumnya oleh Nixon dalam  Perang Viet Nam yang disetop kemudian oleh Kennedy si tampan yang tewas secara dramatis itu.

Teks novel Karel seakan-akan menjadi jebakan kepada siapa saja yang maniak perang, dan tak kuasa menolak takdir teks tersebut. Jangan-jangan perang macam ini selalu dilabeli dengan misi suci sebagai anti teroris walau dengan cara-cara yang lebih bengis dari cara-cara teroris. Persis AS yang menginginkan demokrasi di Palestina dan menganjurkan Pemilu, tetapi tetap membenci Hamas yang keluar sebagai pemenang Pemilu.

Jangan lupa jika Albert Einsten juga adalah seorang Yahudi penemu rumus E-MC2, dalam segumpalan kecil materi terkandung energi maha dahsyat, embrional bom atom. Einstein selalu berpihak kepada kemanusiaan dan ketika mengajar di Berlin pada 1915, ia menolak Manifesto 93 Cendekiawan Jerman yang hendak mendukung militerisme berbaju nasionalisme. Ia hengkang ke AS pada 1933 dan jadi warga AS sampai meninggal pada 1955.

Tapi Einsten keliru ketika ia menulis surat kepada Presiden  AS Franklin D Roosevelt pada 2 Agustus 1939 silam seraya merekomendasikan pembikinan bom atom. Ia tahu bahwa Jerman di bawah Hitler berancang-ancang membuat bom atom, dan tak mustahil memenangkan Perang Dunia II. Ia berpihak kepada AS karena jika Jerman menang akan muncul rezim Nazi yang bengis tak berperikemanusiaan.

Tragisnya, Einstein salah hitung. Presiden AS Truman menitahkan meledakkan bom atom di Nagasaki dan Hirosyima, dan beribu-ribu nyawa tak berdosa menjadi korban. Peristiwa itu membuat Einstein menangis. “Jika tahu Jerman gagal membuat bom, saya tak akan berbuat apa apa untuk bom itu,” tulis Otto Nathan, teman dekat Einstein dalam sebuah buku.

Einstein bak menjalani takdirnya, seperti pemimpin Israel, dan mudah-mudahan Obama yang dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2009 ini tak sudi turut serta. Tampaknya, perang biawak hanya bisa dihentikan para biawak juga, ketika tak lagi sesakti Semar, dewa yang berobsesi menjadi manusia. Tugas dunia adalah memanusiakan biawak, sehingga otaknya tercuci kembali steril laiknya manusia. Tanpa itu, perang hanya diam beberapa waktu, dan berkobar di waktu yang lain. **

WAHAI putri berwajah jelita bernama Syahrazad, betapa piawai engkau berkisah dan bertutur. Syahdan, engkau menjinakkan keliaran angkara murka yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News