Perangkat Desa

Oleh: Dahlan Iskan

Perangkat Desa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Bahwa acaranya diselenggarakan di kota Banjarmasin itu karena saya tidak cukup waktu ke Batulicin, ibu kota Tanah Bumbu. Perlu perjalanan 6 jam dari Banjarmasin ke Batulicin.

Memang sudah lama Batulicin punya bandara sendiri. Sebelum Covid-19 pun sudah ada penerbangan langsung dari Surabaya ke Batu Licin. Juga dari Balikpapan.

Kini penerbangan ke Batulicin tetap ada tetaapi harus transit dulu di Banjarmasin.

Sebenarnya saya sangat ingin mendarat di Batulicin. Ingin tahu: sudah sehebat apa kota itu. Yakni kota kecil yang mampu melahirkan orang-orang super kaya –sekaligus beberapa nama.

Ada Haji Sam. Ada Haji Mardani. Yang terakhir itu adalah ketua PDI-Perjuangan Kalsel yang juga bendahara umum PBNU. Kini ia ada di dalam penjara.

Tentu saya juga ingin melihat pesawat-pesawat pribadi Haji Sam yang diparkir di bandara Batulicin. Konon ada lima pesawat jet dan dua helikopter milik anak muda kelahiran Bone, Sulsel itu.

Semua berkat batu bara. Yang kaya, luar biasa kayanya. Dalam waktu sekejap. Asyik sekali dengan batu bara. Aparat desanya juga asyik dengan urusan desa.

Malam itu saya dijadwalkan mengajar aparat desa: bagaimana cara menulis yang baik. Agar desa mereka terkomunikasikan dengan baik ke dunia luar.

Sebenarnya saya sangat ingin mendarat di Batulicin. Ingin tahu: sudah sehebat apa kota itu. Yakni kota kecil yang mampu melahirkan orang-orang super kaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News