Perbankan Lain Mengekor JP Morgan, Ramalan soal Aset Kripto Akankah Terbukti?

"Tampaknya akan banyak bank lain yang akan meniru. Bukan hanya di Amerika Serikat, tapi juga di negara lain. Jadi, Bitcoin dan aset kripto lain akan semakin banyak digunakan. Karena bukan hanya soal harga, orang-orang juga melihat Bitcoin dan aset kripto dari sisi teknologi yang mengadopsi teknologi blockchain," kata Oscar.
Bank of America (BoA) saat ini mulai menyediakan layanan aset kripto. BoA telah mendapatkan izin untuk membuka market future Bitcoin. Produk baru tersebut dirilis karena banyaknya permintaan nasabahnya.
BoA mengalami banjir permintaan dari klien atau nasabahnya seiring meningkatnya popularitas aset kripto di AS dan juga di seluruh dunia.
Menurut Oscar, hal itu menunjukkan pertumbuhan dari pengguna Bitcoin.
Saat ini bukan lagi hanya sekedar orang IT saja yang tertarik pada produk Bitcoin tersebut, warga AS juga sudah mampu melihat bahwa aset kripto merupakan investasi.
"Bank of America merupakan bank kedua terbesar di Amerika Serikat yang sekarang mulai mengizinkan perdagangan Bitcoin Futures. Ini adalah tanda makin masuknya Bitcoin dalam sistem moneter di tatanan finansial internasional," ujar Oscar. (antara/jpnn)
Ramalan Indodax terkait nasib aset kripto nampaknya akan membawa angin segar bagi mata uang digital tersebut.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Kuartal II 2025, Harga Bitcoin Diprediksi Makin Melejit
- 5 Tip Menghadapi Volatilitas Kripto, Upbit Imbau Dana Darurat Sebagai Prioritas
- Pintu Gelar Trading Competition 2025 Berhadiah Rp100 Juta, Yuk Ikutan!
- Mengenal Nonce dan Mining Difficulty dalam Penambangan Bitcoin
- Lampaui Amazon dan Google, Bitcoin Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir