Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd

Australia sebenarnya juga memiliki selebriti pribumi, mulai dari bintang olahraga, musisi, aktor, penulis, dan sejumlah politisi. Namun mereka tidaklah sebanding dengan para influencer kulit hitam di Amerika.
Pesan-pesan para pesohor bisa menjadi semacam kitab suci dalam dunia yang serba terhubung saat ini.
Mereka berbicara dalam bahasa yang dipahami orang, dengan pengaruhnya mereka memberi tahu betapa kematian George Floyd tidak bisa dibenarkan dan orang harus bicara. Warga Australia pun melakukannya.
Tak tampak
Di Australia, kejadian serupa biasanya terjadi di tempat terpencil, asing bagi sebagian besar warga. Sebaliknya, kebanyakan penembakan terhadap orang kulit hitam terjadi di kota-kota besar Amerika.
Apakah pemahaman orang Australia mengenai kerusuhan di Pulau Palm pada tahun 2004 akan lebih jelas jika itu terjadi di kota besar?
Seorang pria Aborigin tewas dalam tahanan, memicu kerusuhan besar di sana. Apalagi, aparat yang melakukannya dibebaskan dari tuduhan pembunuhan.
12 tahun kemudian dalam kasus perdata, Pengadilan Federal memutuskan bahwa tindakan polisi tersebut merupakan tindakan rasis.
Bila kejadiannya di wilayah terpencil, sulit untuk mendapatkan perhatian. Beda jika terjadi di wilayah perkotaan yang ramai dengan kehadiran media dan pengawasan publik.
Kesedihan mendalam yang dirasakan akibat kematian George Floyd di Amerika Serikat sudah sangat dipahami oleh masyarakat Aborigin di Australia
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Macron Tegaskan Tak Ada Tempat untuk Kebencian dan Rasisme di Prancis