Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd
Sebagai reporter di pedalaman, saya ingat beberapa tahun lalu ada kerusuhan di daerah Woorabinda, suatu komunitas yang dihuni 900-an orang di Queensland tengah.
Seorang wanita pribumi yang sedang hamil menuduh polisi menarik dan menjatuhkan dia ke tanah saat diperiksa soal sabuk pengaman.
Warga kota pun geram dengan tindakan polisi tersebut, sehingga memicu huru-hara selama beberapa hari. Ada beberapa laporan mengenai peristiwa ini namun umumnya tidak mendapatkan perhatian luas.
Insiden itu pernah diselidiki oleh Komisi Kejahatan dan Korupsi di Queensland, namn hingga kini belum ada tindak lanjutnya.
Jika terjadi di luar perhatian sebagian besar warga Australia, di luar jangkauan media sosial, akan mudah terabaikan.
Photo: Apakah pengaruh AS begitu kuatnya sehingga kebanyakan warga Australia lebih mengetahui perjuangan rasial yang terjadi di sana dibandingkan dengan yang terjadi di Australia sendiri? (ABC: Mitchell Woolnough)
Tapi Amerika bisa memberi pelajaran bahwa dibutuhkan lebih dari aktivisme medsos, meme rasisme dan aksi demo untuk bisa menumbangkan rasisme institusional.
Kesedihan mendalam yang dirasakan akibat kematian George Floyd di Amerika Serikat sudah sangat dipahami oleh masyarakat Aborigin di Australia
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas