Perdagangan Orang Marak, BNP2TKI Gandeng Bareskrim

Perdagangan Orang Marak, BNP2TKI Gandeng Bareskrim
Perdagangan Orang Marak, BNP2TKI Gandeng Bareskrim

jpnn.com - JAKARTA - Maraknya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) bermodus ketenagakerjaan membuat Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) merasa perlu melakukan upaya ekstra. Karenanya, BNP2TKI merasa perlu menggandeng Bareskrim Polri untuk menindak para pelaku TPPO.

Menurut Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Y Poeloengan, dengan adanya sinergi antara institusi pimpinan Nusron Wahid itu dengan Bareskrim maka potensi TPPO di daerah pun bisa diminimalisir. Ia berharap Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) juga dapat bersinergi dengan kepolisian daerah dalam menangani TPPO.

"Kami juga berharap BP3TKI dan polda-polda di daerah dapat lebih bersinergi dalam hal penanganan TPPO," ujar Lisna di Kantor BNP2TKI, Jumat (20/3). Dalam rangka sinergi penanganan TPPO, BNP2TKI dan Bareskrim Polri menggelar rapat konsultasi dan koordinasi di Jakarta, kemarin (19/3).

Menurut Lisna, rapat itu membahas tentang pendataan korban TPPO dan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) yang terindikasi TPPO disertai pemetaan jaringannya. "Serta upaya pencegahan dan penindakan, penentuan cara bertindak terpadu serta tindaklanjut dari penanganan kasus TPPO," jelasnya.

Sedangakan Kepala Unit Tindak Pidana Perdagangan Orang Bareskrim Polri, AKBP Arie Darmanto mengatakan, penanganan TPPO merupakan salah satu instruksi presiden dan Kapolri. Ia menjamin BP3TKI di daerah yang mengalami kesulitan di lapangan dapat berkoordinasi dengan bantuan dari polda di daerah. "Ini menjadi  perhatian serius bagi kami" ujar Ari.(boy/jpnn)

 


JAKARTA - Maraknya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) bermodus ketenagakerjaan membuat Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News