Perempuan Arab Saudi Sudah Mendapatkan Lebih Banyak Hak
Kritik terhadap kesejahteraan HAM
Reina Wehbi dari lembaga Amnesty International mengatakan walaupun Arab Saudi "memperbaharui citranya" sebagai negara berpemikiran maju, realita di lapangan sangatlah berbeda.
"Perubahan 'positif' kebanyakan dalam bidang sosial sementara reformasi hak asasi manusia di Arab masih sangat jauh dari reformasi," katanya.
"Mereka harusnya memfokuskan perhatian ke penangkapan brutal aktivis dan pembela HAM."
Menurutnya kebanyakan pembela HAM, wartawan independen dan aktivis ditahan sewenang-wenang.
Di tahun 2019, ketika negara tersebut memperbolehkan perempuan mengemudi, perempuan yang melakukan kampanye tiada henti langsung ditangkap lalu dipenjara.
Yang terbaru mahasiswi S3 dan aktivis bernama Salma al-Shehab yang mengirim posting dukungan atas hak perempuan dan aktivis di Twitter dijatuhi hukuman penjara 34 tahun.
Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris
Mahasiswi Arab yang kuliah di Australia terkejut mendengar kesan negatif tentang negaranya
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Arab Saudi Dukung Indonesia Bidding Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Buktinya