Perempuan Cantik Ini Senang Menyelamatkan Anjing Telantar di Jalanan

Perempuan Cantik Ini Senang Menyelamatkan Anjing Telantar di Jalanan
Fenny dan beberapa anjing peliharaannya. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

Bagi pencinta binatang, Fenny menyarankan sebaiknya tidak terburu-buru membeli hewan peliharaan. Sebab, masih banyak hewan telantar yang membutuhkan bantuan. ”Saya sering kesulitan menemukan adopter,” ujar dia.

Yang lebih menyedihkan, banyak orang yang memelihara binatang tanpa diiringi komitmen. Karena itu, jumlah anjing dan hewan telantar semakin banyak. ”Tolong rawatlah semua binatang peliharaan sampai akhir hayat. Jangan ada yang membuang anjing ataupun binatang lainnya karena sudah tua atau penyakitan,” pesan Fenny.

Tidak Tega saat Berpisah

JATUH cinta Zefanya Febriani pada anjing dimulai saat perempuan itu duduk di bangku SMP, 12 tahun lalu. Jojo, nama anjing tersebut, dibelinya di salah satu pasar hewan di Kota Surabaya. "Cuma dua atau tiga bulan setelah dibeli, sakit-sakitan, lalu mati,” kata Fenny.

Kesehatan anjing yang dijual bebas di pasaran kadang memang tidak terjaga. Para penjual, kata Fenny, terkadang hanya menjadikan anjing sebagai bahan dagangan daripada makhluk hidup.

Meningkatnya jumlah anjing telantar, menurut Fenny, juga disebabkan adanya tren yang mendewakan anjing spesies tertentu. Padahal, semua anjing seharusnya memiliki persamaan hak untuk dirawat. Kebanyakan orang membeli anjing berdasar ras tertentu. ”Mereka membeli yang bulunya bagus. Kalau bulunya rusak dan anjingnya jadi jelek, ya sudah dibuang,” ujar Fenny.

Meski sudah bertahun-tahun mencarikan adopter bagi anjing telantar, Fenny terkadang gagal juga. Gagalnya bukan karena tidak berhasil menemukan orang yang ingin mengadopsi. Tetapi, karena dia tidak tega melepas anjing tersebut.

”Boni sama Billy ini, dulu sudah ada yang mau mengadopsi. Sudah saya tinggal di rumah adopter, tapi mereka ngejar terus waktu mobil saya pergi. Enggak tega ya, sudah saya bawa lagi,” kata Fenny lantas tertawa. Karena itu juga, sampai sekarang jumlah anjingnya terus bertambah.

RUMAH kediaman Zefanya Febriani, 25, di bilangan Rungkut, Surabaya, memang tidak pernah sepi. Begitu pintu dibuka, salakan anjing dan meongan kucing

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News