Perempuan di Bawah 25 Tahun Paling Banyak Kehilangan Pekerjaan Semasa Pandemi

 Perempuan di Bawah 25 Tahun Paling Banyak Kehilangan Pekerjaan Semasa Pandemi
Perempuan berusia 15 sampai 24 tahun hanya 8 persen dari angkatan kerja yang namun yang kehilangan pekerjaan semasa pandemi sebanyak 20 persen. (Brooke Cagle, Unsplash)

"Kami tidak pernah mendapat pelatihan memadai soal ini."

Namun menemukan pekerjaan lain juga susah dengan pengalaman kerja yang minimal dan juga latar belakang pendidikan yang belum lulus kuliah.

"Saya tidak memiliki banyak pengalaman dan saya juga masih kuliah," kata Mimi.

"Saya pernah diwawancarai beberapa kali namun langsung ketahuan bahwa pekerjaannya nantinya tidak mengenakan."

Apa solusinya sekarang?

Dr Angela Jackson ingin Pemerintah Australia memberikan perhatian lebih bagi pekerja perempuan muda ketika membuat kebijakan terkait menciptakan lapangan kerja lebih banyak setelah 'lockdown' dicabut.

Menurutnya, pada umumnya yang paling terpengaruh pada masa resesi adalah para pemuda, sehingga kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah sebelumnya sekarang mesti diubah.

"Resesi dan menurunnya perekonomian sekarang ini berbeda," katanya.

Ia menginginkan lebih banyak pilihan pendidikan bagi perempuan muda yang tidak bisa mendapatkan banyak pengalaman selama 18 bulan terakhir.

Sekitar delapan persen dari angkatan kerja di Australia adalah perempuan berusia antara 15 sampai 24 tahun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News