Perempuan di Manila Kini Merasa Lebih Aman

Perempuan di Manila Kini Merasa Lebih Aman
FOTO: DHIMAS GINANJAR/JAWA POS

Malah Bianca menyebut bahwa hukuman keras dan tegas seharusnya tidak hanya diberikan kepada pengedar narkoba. Dia juga jengah dengan banyaknya aksi kriminal seperti pencurian maupun perampokan yang pelakunya hanya dihukum ringan. "Kalau hukumannya ringan, bagaimana bisa jera? Filipina harus jadi lebih baik," tuturnya. 

Dia yang saat diwawancarai sedang bersama empat temannya menyatakan bahwa pemerintahan Duterte tidak perlu memedulikan omongan yang menyebut polanya kejam. Bagi dia, sikap tegas Duterte terhadap pelaku kriminal bukan seperti diktator. Sebab, cara itu justru memberikan rasa aman kepada warga.

"Saat ini kami merasa lebih aman. Semoga rasa aman itu bisa berlangsung lama," harapnya yang disetujui teman-temannya. 

Salah seorang manajer restoran cepat saji merek lokal di Kota Makati, Olive Luna, 25, juga berharap pemerintahan baru tidak mengendurkan semangatnya dalam memerangi kriminalitas. Seperti halnya Bianca, dia ingin pelaku tindak kejahatan lain juga dihukum tegas. Apalagi yang bersentuhan dengan kaum hawa. 

"Saya mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah," katanya. Lebih lanjut perempuan berambut sebahu itu menjelaskan bahwa dirinya juga mendukung hukuman mati terhadap bandar narkoba. Sebab, saat ini kondisinya sudah darurat. Olive tidak mengkhawatirkan citra Filipina menjadi buruk kalau memberikan hukuman mati kepada pengedar narkoba. 

Wajar, warga Manila menaruh harapan besar kepada Duterte. Majalah Time yang mengutip survei Bank Dunia pernah menulis bahwa kejahatan yang berujung pembunuhan di Filipina pernah berada di titik nadir. Pada 2013, kasus pembunuhan di negara itu merupakan yang tertinggi di Asia dan berada pada peringkat ke-11 dunia. 

Selain itu, Filipina punya masalah dengan senjata api ilegal yang jumlahnya diperkirakan 500 ribu unit. Sektor pariwisata yang seharusnya memiliki posisi penting dalam menarik devisa menjadi tidak optimal. "Tidak apa, hukuman berat bisa mendisiplinkan warga supaya tidak melakukan hal itu," kata Olive. 

Dukungan yang disampaikan warga Manila kepada Jawa Pos dalam sepekan ini bukanlah omong kosong. Survei Pulse Asia yang dirilis pada Rabu (20/7) menunjukkan kepercayaan yang tinggi kepada Duterte. Yakni, 91 persen dari 1.200 responden yang datanya diambil seminggu setelah Duterte dilantik. 

Laporan wartawan JAWA POS, DHIMAS GINANJAR dari Manila  EFEK terpilihnya Presiden Rodrigo Duterte yang dikenal tegas terhadap pelaku kriminal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News