Perempuan Muda Ini Bunuh Kakeknya Karena Terinspirasi Serial Horor

Perempuan Muda Ini Bunuh Kakeknya Karena Terinspirasi Serial Horor
Perempuan Muda Ini Bunuh Kakeknya Karena Terinspirasi Serial Horor

"Itu akan melawan keringanan hukuman sampai tingkat tertentu, dan mengurangi kemungkinan keringanan yang biasanya akan diberikan untuk seseorang yang sangat muda dan memiliki banyak waktu di depannya untuk menjalani rehabilitasi."

Sebelumnya, pengadilan pernah mengungkap bahwa Dwyer memiliki "masalah psikologis yang signifikan" dan menderita gangguan kepribadian ‘borderline’ (BPD), yakni gangguan mental serius yang ditandai dengan ketidaksabilan suasana hati dan perilaku secara terus-menerus.

Keluarga berduka

Dalam sebuah pernyataan korban yang dibacakan di pengadilan, saudara laki-laki Dwyer, Ryan Whitwell Dwyer, meminta agar saudara perempuannya dan temannya menerima hukuman maksimal.

"Kakek saya, Robert Whitwell, adalah orang yang membanggakan dan penyayang terhadap keluarga, selalu menolong orang yang membutuhkan," ujarnya.

"Ada banyak kesempatan yang kamu punya untuk berbuat baik tapi kamu justru memilih untuk mengkhianatiku, saudara laki-lakimu sendiri.”

"Kesusahan dan kesedihan yang kalian berdua timbulkan terhadap keluarga Whitwell dan Dwyer tak bisa dimaafkan."

Pengacara Burns, Anthony Allen, mengatakan bahwa kliennya harus menerima periode non-pembebasan bersyarat yang secara signifikan lebih rendah daripada masa wajib minimum untuk pembunuhan 20 tahun, karena ia bukanlah orang yang melakukan pembunuhan tersebut.

"Ia tidak merencanakan pembunuhan tersebut dan tidak hadir saat pelanggaran tersebut terjadi secara fisik," sebutnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News