Pergantian Nama Jalan Menuai Protes, Wagub DKI Bicara soal Teladan

Pergantian Nama Jalan Menuai Protes, Wagub DKI Bicara soal Teladan
Pengendara melintas di Jalan Haji Bokir Bin Djiun, nama jalan baru yang mengganti Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta, Rabu (29/6). Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengganti 22 nama jalan raya di Jakarta. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi banyaknya protes terkait perubahan 22 nama jalan.

Menurutnya pergantian nama jalan tersebut sudah melalui proses pembahasan dan pertimbangan yang panjang.

“Terkait komplain masyarakat, kami memahami dan mengerti. Kami menampung dan memberikan perhatian dengan penamaan jalan dengan tokoh-tokoh Betawi,” kata Riza di Balai Kota DKI, Jumat (1/7).

Mantan anggota DPR RI ini menuturkan maksud penggantian nama jalan tersebut untuk memberikan penghormatan kepada tokoh Betawi yang dianggap berjasa bagi Jakarta.

“Ini dimaksudkan baik untuk memberikan penghargaan dan penghormatan, dan mudah-mudahan menjadi teladan bagi semua,” katanya.

Terkait protes dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang merasa tak dilibatkan dalam proses penggantian nama, menurut Riza pihaknya sudah mempertimbangkan sendiri.

“Kami sudah melalui satu proses,” tuturnya.

Perubahan nama jalan menuai protes dari warga termasuk di wilayah Tanah Tinggi Jakarta Pusat dan Jalan Madrasah. (mcr4/jpnn)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi banyaknya protes dan kritik perubahan 22 nama jalan menjadi nama tokoh Betawi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News