Pergi ke Masjid Seperti Mau Perang, Bawa Kayu, Batu Sampai Pentungan
“Bukan tak boleh melihara anjing, silakan aja, tetapi ya tertib lah, kan anjingnya bisa dirantai (diikat), dikurung, janganlah dilepaskan gitu aja, itu kan membahayakan keselamatan orang lain. Tolonglah, supaya ada perhatian untuk masalah ini,” katanya.
Menanggapi hal itu, Robi Barus pun memastikan akan segera menyampaikan masalah tersebut kepada Lurah Helvetia Tengah untuk ditindaklanjuti. Ia pun mengakui, memang ada Perda yang mengatur soal hewan peliharaan, sehingga setiap pemilik hewan peliharaan harus mematuhi aturan tersebut.
“Segera saya teruskan masalah anjing ini ke Lurah, tak bolehlah begitu. Masyarakat yang punya anjing pun tolonglah, tertibkan anjingnya, kurung atau ikat anjingnya, jangan membuat orang lain merasa terancam,” kata Robi. (map/ila/sumutpos)
Setiap kali ingin pergi salat subuh berjemaah ke masjid, dia membawa peralatan seperti batu ataupun alat-alat pemukul lain.
Redaktur & Reporter : Adek
- Masjid JIEP Jayakarta Bakal Jadi yang Terbesar di Jakarta Timur
- Ada Mayjen TNI Gadungan Mendatangi Kodam Bukit Barisan, Ini yang Terjadi
- Malam-Malam Gerebek Sebuah Gudang, Anggota TNI Temukan Barang Bukti Ini, Waduh
- Polisi Tangkapi Juru Parkir Liar di Medan, Ada Uang Tunai Sebanyak Ini
- Momen Lebaran, Puluhan Ribu Pengunjung Padati Kawasan Bakauheni Harbour City
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas