Perhimpunan Guru Minta Dana Asesmen Nasional Rp 1,48 Triliun Dialihkan untuk PJJ

Perhimpunan Guru Minta Dana Asesmen Nasional Rp 1,48 Triliun Dialihkan untuk PJJ
Mendikbud Nadiem Makarim bicara soal Asesmen Nasional 2021. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri mendesak Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengalihkan dana asesmen nasional (AN) sebesar Rp 1,48 triliun.

Dana sebesar itu lebih baik digunakan untuk membantu pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar lebih berkualitas dan mengurangi ketimpangan digital di banyak daerah. 

"Anggaran yang digelontorkan untuk program AN yang tidak mendesak dilakukan di masa pandemi sangat fantastis," kata Iman, Sabtu (31/7).

Membaca Permendikbud Nomor 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional yang baru terbit, P2G merasa indikator Survei Lingkungan Belajar tidak komprehensif, karena hanya mengambil tiga indikator saja. Yaitu keamanan, keberagaman/inklusivitas, dan kualitas pembelajaran.

Indikator tersebut menurut Iman sangat parsial dan tidak utuh. Padahal ada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdapat dalam UU Sistem Pendidikan Nasional dan aturan turunannya. Mestinya delapan indikator SNP inilah yang dipotret. 

"Akan berbahaya dampaknya bagi profiling sekolah (guru dan siswa) nanti, jika survei lingkungan belajar justru didominasi pertanyaan bernuansa Litsus ala Orde Baru yang ramai diperbincangkan beberapa waktu ini," terangnya.

Lagipula kata Iman, profiling apa yang dapat dipotret Kemendikbudristek, bila dilakukan melalui survei yang parsial. Sementara akreditasi sekolah selama ini sudah dapat memotret delapan SNP secara utuh, otentik dan dilakukan lembaga mandiri di luar Kemendikbudristekd secara periodik. 

"Jadi, untuk apa lagi survei lingkungan belajar?" tanya Iman. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Perhimpunan Pendidikan dan Guru mendesak Kemendikbudristek mengalihkan dana Asesmen nasional untuk pembelajaran jarak jauh


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News