Perihal Program Wajib Kuliah, Begini Harapan Rektor Universitas Terbuka 

Perihal Program Wajib Kuliah, Begini Harapan Rektor Universitas Terbuka 
Rektor UT Prof Ojat Darojat pada acara pembukaan Dies Natalis ke-37 dan Disporseni Nasional UT tahun 2021. Foto: tangkapan layar YouTube UT

jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat mengusulkan program wajib kuliah kepada pemerintah untuk menjawab harapan Presiden Jokowi mewujudkan SDM berkualitas dan unggul. Hal ini juga bentuk keadilan sosial bidang pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.  

"Kesempatan mendapatkan akses layanan pendidikan merupakan harapan semua orang dan dijamin dalam UUD. Keadilan sosial dalam bidang pendidikan harus diwujudkan melalui beragam program pembangunan pendidikan," kata Prof Ojat dalam pembukaan Dies Natalis ke-37 dan Disporseni Nasional UT tahun 2021, Kamis (24/6). 

Program wajib kuliah UT, lanjutnya, akan menjadi instrumen strategis pemerintah dalam merealisasikan keadilan sosial bagi masyarakat di bidang pendidikan.

UT sendiri telah mengimplementasikan hal strategis itu dengan bersinergi dengan seluruh perguruan tinggi konvensional dan institusi lainnya.  

"Program wajib kuliah adalah upaya strategis untuk mendukung keinginan Pak Jokowi di periode kedua yang fokus pada kualitas SDM," ujar dia.

Dia menjelaskan pada umumnya orang tidak kuliah karena ada dua hal. Pertama, karena alasan tidak punya biaya. Artinya kuliah dinilai mahal. Kedua, karena letak geografis. Hal ini biasanya bagi mereka yang tinggal di lokasi terpencil sehingga tidak memungkinkan kuliah di kota besar.

Selain itu ada faktor lainnya misalnya karena adanya pekerjaan dan kehidupan sosial lainnya.

"Atas dasar itulah sejak didirikan 37 tahun lalu UT dihadirkan pemerintah guna menjawab dua persoalan tersebut," kata Prof Ojat.

Rektor Universitas Terbuka Profesor Ojat menyampaikan harapannya terkait program wajib kuliah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News