Perikanan Potensial Gantikan Ekspor Migas
jpnn.com, BALIKPAPAN - Sektor perikanan diyakini bisa menjadi andalan untuk meningkatkan ekspor guna menggantikan migas di Kalimantan Timur.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, nilai ekspor migas Kaltim pada periode Januari-November 2018 menurun 22,12 persen.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Riza Indra Riadi mengatakan, salah satu komoditas ekspor yang potensial, di luar sektor eksplorasi migas dan nonmigas, ialah sektor kelautan dan perikanan.
“Saat ini, produk unggulan kita adalah udang windu. Itu diakui pemerintah pusat sebagai komoditas yang unggul karena masih menggunakan pakan organik jadi lebih mahal," ujar Riza beberapa waktu lalu.
Dinas Kelautan dan Perikanan akan menggenjot produksi melalui pembinaan pada pelaku usaha. Selain itu, kebijakan perizinan satu pintudiharapkan akan menarik investor yang akan meningkatkan produksi pada sektor tersebut.
"Kebetulan baru-baru ini ada investor yang datang ke saya untuk menawarkan investasinya di kawasan Delta Mahakam untuk membuat tambak udang windu," tutur Riza.
Upaya konservasi terhadap habitat asli udang windu dinilai tepat untuk memastikan pasokan komoditas tersebut tidak berhenti.
Konservasi ini tidak hanya untuk udang windu. Konservasi menjadi fokus untuk menyeimbangkan antara produksi perikanan dan lingkungan terumbu karang, rumput laut tempat ikan bertelur.
Sektor perikanan diyakini bisa menjadi andalan untuk meningkatkan ekspor guna menggantikan migas di Kalimantan Timur.
- Masih Muda, Pembunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Terancam Hukuman Mati
- Bicara Perubahan, Anies Ingin Menyelesaikan Masalah Mendasar di Kaltim
- Nilai Ekspor Komoditas Perikanan Maluku Menembus USD 60 Juta pada 2023
- Ditanya Cara Mengatasi Pertambangan Ilegal, Ganjar Singgung Penegakan Hukum
- IKN dan Era Baru Pulau Kalimantan
- Agenda Kampanye Hari Ini: Ganjar Bergerak di Balikpapan, Temui Tokoh Adat hingga Blusukan ke Pasar