Peringati HUT ke-8, Pupuk Indonesia Optimistis Hadapi Tantangan Bisnis

Peringati HUT ke-8, Pupuk Indonesia Optimistis Hadapi Tantangan Bisnis
Pabrik Pupuk Indonesia. Foto dok Pupuk Indonesia

“Bila kebutuhan untuk subsidi dan sektor pangan dalam negeri sudah terpenuhi dan stoknya dipastikan aman, baru kami akan menjual ke sektor komersil maupun ekspor”, jelas Aas

Penjualan pupuk komersil baik dalam negeri dan luar negeri di tahun 2019 adalah sebesar 3.896.130 ton atau 111,58% dari rencana. 

Pencapaian penjualan urea di sektor komersil lebih tinggi dari rencana karena tingginya permintaan di pasar ekspor, sekaligus sebagai strategi perusahaan untuk memanfaatkan momentum harga jual ekspor yang kompetitif.

Total pendapatan usaha sepanjang 2019 mencapai Rp 71,25 Triliun, mengalami peningkatan dibanding 2018 yang mencapai Rp 69,44 Triliun.

“Pada 2019 kami juga mencatat kontribusi kepada negara sebesar Rp6,52 triliun yang terdiri dari total pajak dan deviden,” ungkapnya.

Aas menambahkan, adapun rasa syukur yang ketiga dipanjatkan karena Pupuk Indonesia Grup mampu menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional dalam lima tahun terakhir.

Dalam lima tahun terakhir atau periode 2015-2019, Pupuk Indonesia Grup mencatatkan pertumbuhan produksi produk pupuk mencapai 1 juta ton.

Penjualan produk pupuk dalam kurun lima tahun terakhir mencapai 61,7 juta ton yang terdiri dari penjualan pupuk subsidi sebesar 45,4 juta ton dan penjualan pupuk nonsubsidi sebesar 16,3 juta ton. 

Pupuk Indonesia selalu memprioritaskan pasokan pupuk untuk dalam negeri, khususnya untuk sektor tanaman pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News