Perjuangan Bidan-Bidan Inspiratif Melawan Kuatnya Tradisi Lokal
Simulasi Bakar Tegaskan Risiko Panggang Api
Rabu, 21 Desember 2011 – 08:38 WIB
Rosa mengatakan, masih kuatnya tradisi panggang api tak lepas dari tingkat pendidikan warga yang rendah. Mayoritas adalah tamatan SD. Sebagian besar ibu hamil malah tidak pernah mengenyam bangku sekolah.
Rosa mengakui, ada hal positif dari upacara panggang api. Yaitu, membuat ibu dan bayi hangat. Sebagai gantinya, Rosa mengenalkan selimut untuk menghangatkan tubuh ibu dan bayi.
Perlahan tetapi pasti, kerja keras Rosa membuahkan hasil. Dalam kurun waktu enam bulan, dia berhasil menyadarkan masyarakat untuk mulai meninggalkan tradisi panggang api.
Atas prestasi itu, Rosa dipromosikan menjadi bidan kecamatan pada 2006. Empat tahun kemudian, dia menyabet penghargaan bidan teladan tingkat Provinsi NTT.
Tugas para bidan, terutama di daerah pelosok, tidak semudah yang dibayangkan. Selain medan yang sulit, hambatan lain adalah kuatnya tradisi lokal
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor