Perkuat Ekosistem SMK, Kemendikbud Adopsi Gerakan Sekolah Menyenangkan

Kedua, memanfaatkan jalur rantai komunikasi birokrasi dari pusat, daerah hingga ranting untuk menyebarkan instruksi pembelajaran yang dibuat tim pusat ke-15 ribu sekolah, dengan memanfaatkan teknologi seperti Facebook dan WhatsApp grup.
Ketiga, menciptakan suasana bagi mereka untuk saling bertukar praktik secara alamiah
"Hasilnya cukup mengejutkan, karena hanya dalam waktu setahun terjadi sesuatu yang menakjubkan. Kita tahu bahwa saat ini sekitar 40 persen tenaga ahli TI di dunia disuplai oleh India. Itulah kekuatan pendidikan," ucapnya.
Menurut Rizal, proses yang terjadi di Haryana inilah yang sudah terjadi di sekolah-sekolah Gerakan Sekolah Menyenangkan.
Mereka melakukan perubahan secara alamiah. Sayangnya keterlibatan birokrasinya di Indonesia masih minim karena memang kita membangun gerakan ini berkembang dari bawah.
"Saya berharap birokrasi membantu kami untuk terlibat langsung menjadi pelaku lapangan untuk memastikan proses terjadi dengan benar. Bukan sekadar birokrasi yang gemar menuntut, mengontrol dan memerintah berdasarkan kepatuhan administrasi saja," pungkasnya. (esy/jpnn)
Kemendikbud berkolaborasi dengan gerakan sekolah menyenangkan untuk memperkuat ekosistem pendidikan di SMK
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Waka MPR Dorong Pemanfaatan Situs Purbakala Demi Mendukung Pendidikan Berkelanjutan
- Ingin Lanjutkan Pendidikan Ke Jenjang S2, Ria Ricis Ungkap Alasannya
- Dairi Prima Mineral Gencarkan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar
- Pelindo Fasilitasi Akses Digital di Sekolah Pesisir
- Pakar Pendidikan Nilai TKA Tidak Wajib, tetapi Beri Banyak Manfaat
- Peringatan Lustrum ke 13, Unika Atma Jaya Revitalisasi Infrastruktur Pendidikan