Perkuat Sistem Perkarantinaan, Kementan Transfer Teknologi Bio-Sensing dari Belanda

Perkuat Sistem Perkarantinaan, Kementan Transfer Teknologi Bio-Sensing dari Belanda
Edhy Prabowo, Ketua Komisi IV DPR selaku Ketua Delegasi RI dan Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian saat lalukan Kunker Studi Diplomasi Komisi IV - DPR RI di Amsterdam, Belanda. Foto: Kementan

Belanda sebagai satu dari empat negara yang telah menerapkan sertifikat elektronik dalam proses bisnis ekspor komoditas pertanian menjadi mitra dagang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data dari sistem otomasi perkarantinaan, IQFAST sampai dengan Juni 2019 nilai ekspor komoditas pertanian ke Belanda senilai Rp. 603,39 M masih surplus dibandingkan nilai impor dari Belanda senilai Rp. 273,66 M. Adapun jenis komoditas yang laris di pasar Belanda adalah belimbing, durian, jeruk, mangga, manggis, markisa dan buah naga. "Dengan berhasil
menembus persyaratan ekspor negeri Belanda, kita sekaligus dapat menerobos pasar negara-negara Eropa. Sejalan dengan arahan pak Mentan memacu ekspor, ini harus terus kita perkuat," pungkas Jamil. (jpnn)


Teknologi Bio-Sensing yang digunakan oleh petugas otoritas Karantina Belanda dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan komoditas pertanian yang dilalulintaskan antar wilayah.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News