Perlu Aturan Melawak

Perlu Aturan Melawak
Perlu Aturan Melawak
Bom seks di eranya ini yakin kebanyakan orang suka program humor yang geli sekaligus miris sambil ‘menindas’ antar pemain lawak. Cara ini dianggap Kiki cukup kreatif untuk menguatkan dialog di panggung acara. “Dari dulu susah banget bikin orang ketawa. Jadi pelawak nggak cuma bikin orang girang tapi juga menghibur,” ucapnya.

Meski begitu, pemain film Pijit Atas Tekan Bawah ini setuju bahwa belakangan ini kreatifitas pelawak jadi ‘kebablasan’.  “Aku shock juga sih kok makin banyak kekerasan kayak dicela, dijorokin sampai dipukul. Beda banget sama yang dulu. Mungkin itu cara yang simple bikin orang ketawa,” katanya.

Kiki lantas membandingkan gaya lawakan dulu sama sekarang. Kalau dulu, ada banyak pesan moril dan pembelajaran. Sekarang ini minim sekali, cuma jual slapstick.

“Dulu ada Warkop, Bagito, sampai Patrio. Lawakan mereka lucu, pintar dan ada tuntunan. Itu berkat audisi sistematis. Semua lucu dengan bahan lawakan mendidik. Sekarang, audisinya instan, yah lawaknya seragam. Bermodal jago nyela, sampai gebuk-gebukan jadi bumbu komedi,” terangnya. (INS)

NAMA baik pelawak di tengah masyarakat diakui Kiki Fatmala jadi tercoreng sejak kasus Olga mencuat. Fakta itu sanksi sosial yang harus diterima dengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News