Permintaan Buah dan Sayur Tinggi, Subsektor Hortikultura Tumbuh 7,85 Persen di Kuartal IV-2020
Ketiga, digitalisasi pertanian melalui pengembangan sistem informasi.
Menurut Prihasto, dalam mengembangkan kampung dan UMKM hortikultura perlu adanya integrasi yang baik dari hulu ke hilir.
Anton, sapaan akrabnya menjelaskan dimulai dari sisi hulu, maka Ditjen Hortikultura akan berfokus pada peningkatan kualitas perbenihan dan tata kelola produksi ramah lingkungan.
Sementara dari sisi hilir, fokus diutamakan pada fasilitasi bahan baku industri, mendukung ketahanan pangan dan mendukung ekspor.
"Kedua sisi ini akan saling terintegrasi untuk mewujudkan pengembangan kawasan komoditas hortikultura yang optimal,” kata Anton.
Terkait digitalisasi pertanian, Anton memaparkan sejumlah sistem informasi dan platform yang diinisiasi Ditjen Hortikultura.
Menurut dia, dalam mendukung era 4.0, Ditjen Hortikultura merancang sistem informasi dan platform hortikultura digital yang dapat digunakan baik petani, pengusaha maupun masyarakat umum.
"Di antaranya Early Warning System, Registrasi Kampung Hortikultura, SIG OPT Hortikultura, Horti Trade Room serta IMOFC,” pungkasnya. (*/jpnn)
Komoditas hortikultura juga tumbuh 7,85 persen karena permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Boy
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah