Permintaan Mahasiswa Dipenuhi Gubernur Gorontalo

Permintaan Mahasiswa Dipenuhi Gubernur Gorontalo
Permintaan Mahasiswa Dipenuhi Gubernur Gorontalo
Anehnya sebelum pertemuan dilakukan pukul 20.18 WIB, 10 petugas dari Kepolisian Polsek Senen mulai berdatangan. "Waktu itu kami heran kok polisi banyak yang berjaga-jaga. Padahal pertemuan mahasiswa dengan gubernur diadakan di dalam aula Kantor Perwakilan Provinsi Gorontalo," kisahnya.

Untung saja, pertemuan yang berlangsung hingga larut itu dan dihadiri Ketua DPRD Marten Taha dan seluruh pejabat eselon dua itu berjalan aman. "Pak gubernur mau mendengarkan keluh kesah kami, makanya beliau bersedia membatalkan relokasi Asrama ST29," tandas Kakam.

Dalam pemberitaan sebelumnya, 15 mahasiswa penghuni Asrama ST29  melakukan penyegelan Kantor Perwakilan Gorontalo di kawasan Salemba pada Senin (6/8) pukul 04.00 WIB. Penyegelan tersebut dilakukan karena mahasiswa menolak dipindahkan dari tempat tinggal yang sekarang. Mereka pun meminta agar gubernur segera menandatangani surat pernyataan yang intinya, membatalkan rencana relokasi Asrama mahasiswa Gorontalo di Salemba.

Sementara itu dari pantauan, sejak Rabu (8/8) pagi hingga pukul 15.30 WIB aktivitas di Kantor Perwakilan Pemprov Gorontalo berjalan normal. Seluruh PNS menjalankan tugasnya seperti biasanya. (Esy/jpnn)

JAKARTA--Puluhan mahasiswa yang menjadi penghuni Asrama Gorontalo ST 29 kini lega. Permintaah mereka kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie akhirnyadipenuhi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News