Permintaan Pasar Meningkat, Kementan Dorong Pengembangan Tempe Koro Benguk

Permintaan Pasar Meningkat, Kementan Dorong Pengembangan Tempe Koro Benguk
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi saat acara Bimbingan Teknis & Sosialisasi (BTS) Propaktani secara daring Episode 399 pada 31 Maret 2022 melalui virtual, Jumat (1/4). Foto: Kementan

“Kami selalu sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder dan menggerakkan teknologi untuk mendorong dan menaikkan kelas pangan lokal kita," kata dia.

"Kunci dari pangan lokal adalah market driven, bagaimana menjadikan pangan lokal sebagai lifestyle bahkan idola generasi millenial," sambungnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian periode 2004–2009, Anton Apriyantono mengatakan dengan kandungan protein mencapai 27,4 persen, koro pedang dapat diolah menjadi tahu, tempe, maupun pakan ternak.

Komoditas itupun bisa diolah menjadi makanan ringan yang selama ini sangat bergantung pada kedelai.

"Pengembangan koro pedang mempunyai peluang cukup besar untuk mengatasi keresahan perajin tahu, tempe dan pakan ternak akibat kekurangan kedelai," katanya.

Anton menyebutkan devisa yang dikeluarkan untuk impor kedelai selama ini begitu tinggi.

Karena itu, jika koro pedang semakin berkembang dibudidayakan petani maka ke depan mampu menggantikan kedelai yang sebagian besar masih didatangkan dari luar.

Dengan demikian, tambahnya, akan menghemat devisa negara yang dipergunakan untuk mengimpor komoditas tersebut.

Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan pangan lokal bernilai ekonomi tinggi, salah satunya ialah seperti tempe koro benguk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News