Permintaan Pasar Meningkat, Kementan Dorong Pengembangan Tempe Koro Benguk

“Kami selalu sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder dan menggerakkan teknologi untuk mendorong dan menaikkan kelas pangan lokal kita," kata dia.
"Kunci dari pangan lokal adalah market driven, bagaimana menjadikan pangan lokal sebagai lifestyle bahkan idola generasi millenial," sambungnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian periode 2004–2009, Anton Apriyantono mengatakan dengan kandungan protein mencapai 27,4 persen, koro pedang dapat diolah menjadi tahu, tempe, maupun pakan ternak.
Komoditas itupun bisa diolah menjadi makanan ringan yang selama ini sangat bergantung pada kedelai.
"Pengembangan koro pedang mempunyai peluang cukup besar untuk mengatasi keresahan perajin tahu, tempe dan pakan ternak akibat kekurangan kedelai," katanya.
Anton menyebutkan devisa yang dikeluarkan untuk impor kedelai selama ini begitu tinggi.
Karena itu, jika koro pedang semakin berkembang dibudidayakan petani maka ke depan mampu menggantikan kedelai yang sebagian besar masih didatangkan dari luar.
Dengan demikian, tambahnya, akan menghemat devisa negara yang dipergunakan untuk mengimpor komoditas tersebut.
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan pangan lokal bernilai ekonomi tinggi, salah satunya ialah seperti tempe koro benguk.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Prabowo Puji Keberhasilan Herman Deru Meningkatkan Produksi Pangan Sumsel
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global