Permintaan Terakhir Rhys

Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum.
Setelah kepergian anaknya, mereka kini berjuang untuk menghindarkan orang lain dari penderitaan serupa.
PERINGATAN: Kisah ini mengandung konten yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembaca.
Rhys Habermann tidak suka basa-basi. Ia lebih tertarik pada obrolan yang mendalam.
"Jika kita menyapanya dengan menanyakan tentang cuaca hari ini, dia biasanya jadi diam," kenang Liz, ibu Rhys.
"Jika dia menanyakan kabar kita, artinya dia benar-benar serius ingin tahu."
Rhys juga suka petualangan. Dia mengendarai sepeda motor. Melakukan terjun payung dan menyelam dalam kerangkeng besi, mendekati ikan hiu.
"Anak ini memang serius, tapi dia juga suka bercanda," ujar Liz.
Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya