Permintaan Terakhir Rhys

Permintaan Terakhir Rhys
A portrait of teenage Wudinna high school student Rhys Habermann, who died in 2017 after a battle with cancer, next to the framed words "freedom and change". (ABC News: Carl Saville)

"Seharusnya duka ini bisa lebih mudah bagi kami. Toh dia memang sudah sekarat," tukas Liz.

 

Diagnosa

Rhys sedang duduk di tahun terakhir sekolah asrama Immanuel College di Adelaide ketika merasakan nyeri di pinggul dan kakinya, yang sebelumnya pernah patah.

Saat pulang ke rumah, dia sudah hampir tak bisa berjalan lagi. Liz pun langsung memeriksakan anaknya untuk difoto MRI.

Diagnosisnya begitu mengejutkan: Rhys menderita kanker tulang yang disebut sarkoma Ewing stadium lanjut di pinggul kirinya.

 

 

Ayahnya, Brett, berkata bahwa dokter menyuruh Rhys untuk "melupakan tahun terakhir SMA-nya, karena harus fokus untuk bertahan hidup".

Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News