Permintaan Terakhir Rhys
Sabtu, 08 Mei 2021 – 20:37 WIB
"Rhys sangat khawatir apa yang akan terjadi setelah ia mengakhiri hidupnya," ujar Liz.
"Itu sebabnya dia bersikukuh agar kami jangan berada di sana saat dia melakukannya. Tapi mana mungkin kami tak akan mendampinginya."
Beberapa jam setelah kematian Rhys, polisi datang mengetuk pintu rumah mereka.
"Begitu mereka tiba, polisi langsung menetapkan rumah kami sebagai TKP," ujar Brett, ayah Rhys.
Sepanjang 12 jam lamanya polisi menyisir kamar tidur Rhys, berusaha mencari bukti untuk petugas koroner.
Laptop dan teleponnya disita. Polisi juga mewawancarai Liz dan Brett.
Meski tak menyalahkan tindakan polisi yang hanya menjalankan tugas, namun pasangan ini merasa keterlibatan aparat hukum hanya menambah luka mereka.
Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day