Pernah Dengar Istilah Belanda Depok? Ini Sejarahnya...

Pernah Dengar Istilah Belanda Depok? Ini Sejarahnya...
Gemeente Bestuur Depok, kantor pemerintahan Depok itu kini menjadi Rumah Sakit Harapan di Jl. Pemuda, Depok. Tugu yang nampak di foto ini dibangun pada 28 Juni 1814, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kematian Cornelis Chastelein, si empunya Depok. Tugu itu dihancurkan karena dianggap sebagai simbol kolonialisme. Foto: Dok. Keluarga Presiden Depok.

"Mereka membuat dangau atau padepokan sederhana untuk bersemedi...saya saat masih kanak-kanak masih sempat menemukan padepokan di tepi Ciliwung," paparnya.

Sedangkan Depok yang akronim singkatan De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, sebagaimana dijelaskan Yano, muncul sekitar 1950-an di kalangan masyarakat Depok yang memilih pindah dan tinggal di Belanda paska perang kemerdekaan Indonesia (1945-1949).

Budak Merdeka

Untuk menggarap tanah di Depok, Cornelis Chastelein membeli 150 orang budak yang berasal dari pulau Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Timor. 

Setiap malam hari, para budak diberi pelajaran etika agama Kristen Protestan. Chastelein menjanjikan tanah kepada seluruh pekerjanya dan membebaskan dari perbudakan, apabila bersedia memeluk agama yang dianutnya. Hasilnya, sekitar 120 orang budaknya bersedia menganut agama Kristen.

Setelah memeluk Nasrani, para budak ini dibagi menjadi 12 marga, yakni Jonathans, Laurens, Bacas, Loen, Soedira, Isakh, Samuel, Leander, Joseph, Tholense, Jacob dan Zadokh.

Tentang janji memerdekakan budaknya ini, termaktub dalam testament Cornelis Chastelein yang dibuat di hadapan notaris Nick van Haeften di Batavia 13 Maret 1714.

Di usia ke 57, tepatnya 28 Juni 1714 Chastelein wafat. Surat wasiat berlaku sejak tanggal meninggalnya Cornelis, yakni 28 Juni 1714. Maka oleh orang Depok setiap tanggal 28 Juni diperingati sebagai Depokse Dag atau Hari Depok.

BANYAK yang bilang, asal-usul nama Depok merujuk dari singkatan De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, terjemahan dari Jemaat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News