Pernah Diusir dari Loby, Berkantor di Bawah Pohon
Minggu, 30 Juni 2013 – 06:02 WIB

Ahmad Sahroni di ruang kerjanya di Ahmad Sahroni Center jalan Gadang no 10 Tanjung Priok, Jakarta, kemarin (20 Juni 2013). Foto; Agus Wirawan / JAWA POS
Setelah beberapa tahun bekerja sebagai sopir di perusaahaan itu, Roni memutuskan keluar. Dia lalu bekerja di kapal pesiar Century berbendera Amerika Serikat. Dia cukup senang karena bisa ikut berlayar ke berbagai negara secara gratis.
”Pekerjaan saya waktu itu di dapur, seperti membersihkan alat-alat masak,’’ sebutnya.
Puas berlayar selama tiga bulan, Roni akhirnya rindu daratan. Dia lantas bekerja sebagai pelayan di restoran di kawasan pecinan Jakarta, Atlanta. Ditempat itu Roni mengaku tidak mendapatkan perkembangan hidup yang berarti. “Saya lantas terfikir untuk kembali ke perusahaan lama, menjadi sopir. Tapi kali ini harus belajar bagaimana bos saya mencari uang,” sambungnya.
Sambil menyelam minum air, itulah peribahasa yang diterapkannya. Selagi masih menjadi sopir bos, Roni juga belajar bagaimana perusahaan itu mencari konsumen, membeli bahan bakar, hingga proses pengisian ke kapal.”Setiap kali ada waktu saya berusaha serap ilmunya. Bahkan saya juga angkat-angkat selang (pengisian) yang beratnya 75 kilo,” tuturnya.
NASIB orang siapa yang tahu. Kalimat itu menggambarkan kisah hidup Ahmad Sahroni, 36, yang dulu sopir pribadi, melesat cepat menjadi seorang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu