Pernah Mengira Sulit Hamil lantaran Kista

Pernah Mengira Sulit Hamil lantaran Kista
EMPAT ANUGERAH: Lailatul Fitria bersama empat anaknya yang baru dilahirkan. Foto: Frizal/Jawa Pos

Selama bekerja di kantor, perempuan yang menamatkan sekolah menengah atas di Jombang itu menyatakan sering kelelahan sehingga dirinya sering tidur. Bahkan, menginjak usia lima bulan, nafsu makannya bertambah. Setiap dua jam sekali, perempuan berjilbab itu terbangun saat malam untuk makan.

Tak berhenti di situ, ketika kandungannya berumur enam bulan, Laila sering mengalami sesak napas. Bicarapun susah. ”Kalau ngomong nggak bisa panjang-panjang. Suaranya juga kecil,” sambungnya. Sering saat toko ramai pelanggan, Laila hanya bisa tersenyum dan memilih berada di back office.

Saat malam menjelang, suhu tubuhnya meningkat. Meski dibekali dua kipas angin berukuran jumbo, kucuran keringat tidak juga mampet. Tubuhnya kerap kuyup bak orang dimandikan. Kasurnya selalu basah seperti habis kebanjiran.

Yang hebat, Laila enggan cuti ketika kandungannya kian tua dan keluhannya bertambah banyak. Acap kali dia kesakitan karena otot-otot perut terus melebar. Ototnya serasa sudah mentok dan tidak sanggup lagi untuk melar.

Belum lagi bila empat buah hatinya bergerak dan menendang. ”Sakit banget,” ungkapnya. Menurut Laila, saat bayinya aktif, dirinya mengalami kontraksi berlebihan. Dalam sehari, dia bisa lebih dari lima kali kontraksi.

Ibarat sebuah balon, perutnya seakan hampir pecah membawa empat bayi berbobot hampir delapan kilogram yang terus berkembang. Tetapi, hal itu tidak melunturkan semangatnya untuk berbelanja tatkala bosan di rumah. Situasi kehamilan yang sulit itu sering membuatnya tidak betah berlama-lama di rumah.

Solusinya adalah shopping atau sekadar cuci mata. Aksi nekat itu tidak jarang membikin sebagian orang paranoid dan ketakutan. Takut bayi dilahirkan saat sedang asyik milih baju. ”Perut saya kan sangat besar. Jadi, kelihatan seperti mau lahiran,” jelasnya.

Perjuangan menahan sakit akibat perut yang terus membuncit mendapat tambahan cobaan. Seminggu sebelum acara tujuh bulan kehamilan, ibu Laila mangkat. Padahal, ibu adalah satu-satunya sandaran bagi Laila, sejak sang ayah berpulang beberapa tahun silam.

TENTU kabar gembira tersebut tidak seketika disambut girang saat Lailatul Fitria dan Mohammad Arifin kali pertama mendengarnya. Begitu mendengar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News