Pernah Menolak Tawaran Tinggal di Negerinya Ronaldo
Rabu, 27 Januari 2010 – 03:45 WIB
Pekerjaan Sarbini kini memang tak hanya sebagai nelayan, seperti sebelum musibah tsunami menghempas Aceh pada 26 Desember 2004. Lelaki berusia 41 tahun itu sekarang punya pikap sendiri yang membantunya mencari uang. Biasanya dia mengangkut hasil laut dan pertanian. "Ini mobil masih kredit," kata Sarbini sambil tersenyum.
Setelah memarkir kendaraannya, Sarbini memasuki rumah. Di dalam rumah, beberapa anggota keluarga sudah menunggu, yakni Martunis dan ibunya, Isnania. Ya, ibu Martunis sebelumnya, Salwa, meninggal saat tsunami. Ketika itu Martunis berusaha menyelamatkan diri dengan menumpang pikap bersama Salwa dan dua saudaranya. Namun, Salwa harus meninggal dalam megabencana itu. Sarbini lantas menikah lagi pada 17 Juli 2006 dengan Isnania.
Selalu ada keajaiban di dalam musibah. Setelah bencana merampas kehidupan orang-orang tercintanya, hidup Martunis beranjak membaik. Selain dana hibah Rp 500 juta yang dikucurkan untuk Sarbini, Martunis menjadi perhatian dunia internasional.
Dalam buku 12 Heroes Among Us yang digawangi diva dunia Celine Dion, Martunis bahkan disebut sebagai salah satu anak-anak yang mampu melewati cobaan hidup yang berat. Bahkan, Oprah Winfrey sampai menyebut Martunis sebagai "a boy who escaped the storm of the century" alias "bocah yang selamat dari badai abad ini".
Setelah bertemu Cristiano Ronaldo di Portugal pada 2006, Martunis semakin getol mengikuti jejak sang idolanya itu. Tak hanya gaya rambut yang dia
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor