Pernyataan Sikap Pansus Papua terkait Baku Tembak TNI vs KKB

Pernyataan Sikap Pansus Papua terkait Baku Tembak TNI vs KKB
Dokumentasi personel TNI AD usai baku tembak dengan satu anggota KKB, di Pasar Jibama, Jayawijaya. Foto: ANTARA/Marius Yewun

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Papua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Filep Wamafma menyampaikan keprihatinan atas gugurnya personel TNI dalam kontak senjata dengan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua, Selasa (17/12).

"Pansus Papua, pertama-tama menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa yang mendalam atas gugurnya para personel TNI tersebut, seraya berharap agar peristiwa serupa tidak terulang lagi," kata Filep, Kamis (19/12).

Filep mengatakan bahwa Selasa 17 Desember 2019 merupakan hari yang menyedihkan. Betapa tidak, kata dia, pada hari itu terjadi kontak senjata antara sekelompok orang yang diduga KKB menyerang Satgas TNI yang sedang bertugas.

Dalam satu jam kontak senjata, dua personel TNI dari Nanggala 15, yaitu Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky, meninggal dunia setelah sempat dirawat akibat terkena tembakan.

"Tentu saja hal ini mengejutkan semua pihak, terutama di saat Pansus Papua sedang bekerja giat untuk menciptakan perdamaian di tanah Papua," kata Filep.

Ia mengatakan bahwa peristiwa semacam ini bukanlah sekali dua kali terjadi di daerah rawan konflik semacam Intan Jaya.

Menurutnya, pengulangan berbagai peristiwa sejenis seharusnya membuka mata berbagai pihak bahwa semua persoalan di Papua harus segera diselesaikan.

Dia menegaskan persoalan semacam ini sejatinya membuka hati nurani semua orang bahwa nuansa kebencian sedang berakar dan berkembang di tanah Papua.

Ketua Pansus Papua DPD Filep Wamafma menyampaikan pernyataan sikap peristiwa baku tembak prajurit TNI vs KKB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News