Pers Indonesia Tidak Baik-Baik Saja
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pers Indonesia tidak dalam kondisi baik-baik saja.
Hal itu diungkapkannya ketika memberi sambutan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Medan (9/2).
Jokowi galau karena sekarang pers berkualitas tergerus oleh gelombang serbuan media sosial yang menyebarkan berita-berita tidak bermutu.
Jokowi melihat kemunculan platform-platform digital menggerus berita yang berkualitas.
Dan, yang tidak kalah seram, platform digital menyedot pendapatan iklan media mainstream sampai 60 persen.
Disrupsi digital yang dahsyat ini telah membuat banyak media cetak gulung tikar dan bermigrasi menjadi media online.
Disrupsi digital ini menjadi gelombang besar yang melanda industri media massa, bukan hanya di Indonsia, tetapi di seluruh dunia.
Kemunculan teknologi digital menjadi disrupsi besar terhadap praktik manajemen media yang selama puluhan tahun sudah mapan.
Cak Abror menyebut pers Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Ada apa sebenarnya? Simak ulasannya di sini.
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Talkshow Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial Sukses Digelar di Ternate
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana
- Tip Bisnis dari Sri Agustin, Nasabah PNM Mekaar yang Dipuji Jokowi