Persaingan Kandidat Ketum Golkar Kian Ketat

Persaingan Kandidat Ketum Golkar Kian Ketat
Persaingan Kandidat Ketum Golkar Kian Ketat
JAKARTA - Penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar semakin dekat. Dua kandidat kuat, masing-masing Surya Paloh dan Aburizal Bakrie, semakin ketat bersaing untuk memperebutkan dukungan guna meraih posisi Ketua Umum Partai Golkar dalam Munas VIII di Kota Pekanbaru, 4-7 Oktober mendatang. Surya Paloh misalnya, selain mengklaim telah mendapat dukungan dari 11 DPD I Golkar, juga mengaku telah mengantongi dukungan dari 83 DPD II se-Sumatera melalui hasil pertemuan DPD II Sumatera di Medan minggu lalu.

Salah satu pendukung Paloh, yang juga Ketua Ketua DPD II Golkar Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, Saidal Masfiyuddin, menegaskan bahwa keterpurukan Golkar disebabkan lemahnya kaderisasi, konsolidasi dan sistem organisasi yang berjalan tidak baik. Untuk itu katanya, Golkar memerlukan figur ketua umum yang mampu meningkatkan militansi kader, independen dalam menjalankan tugas kepartaian, serta tidak memiliki banyak permasalahan di Indonesia.

"Golkar membutuhkan pemimpin yang berkarakter tegas, berani, mencintai partai, serta usianya di bawah 60 tahun. Kriteria tersebut cocok dengan figur Pak Surya Paloh," tegas Saidal, di Jakarta, Selasa (8/9).

Sementara itu, Ketua DPD II Kabupaten Aceh Tenggara, HM Salim Fachri, mengatakan bahwa Golkar ke depan harus dipimpin oleh figur yang mampu membawa partai menjalankan fungsi dan perannya sebagai kekuatan yang mandiri, serta mengedepankan kekuatan penyeimbang untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis. "Karena itu, Munas kali ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bila salah pilih, Golkar bisa jatuh dan semakin terpuruk," katanya pula.

JAKARTA - Penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar semakin dekat. Dua kandidat kuat, masing-masing Surya Paloh dan Aburizal Bakrie,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News