Persaingan Menjadi Guru Agama Islam Bakal Makin Ketat

Persaingan Menjadi Guru Agama Islam Bakal Makin Ketat
Bu Guru dan siswa di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Kebutuhan lain adalah guru agama di madrasah. Kebutuhan guru agama di madrasah cukup komplek, karena terdiri dari beberapa mata pelajaran. Seperti Fiqih, Akidah-Akhlak, Alquran Hadist, dan Sejarah Kebudayaan Islam.

Menurut guru besar UIN Alauddin Makassar itu, tahun depan baru dibuka program PPG. Dengan asumsi pelaksanaan PPG selama satu tahun, maka guru-guru agama dari sarjana non Tarbiyah baru efektif bisa bekerja pada 2019.

Pengamat pendidikan sekaligus dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jejen Musfah berharap Kemenag tidak melepas begitu saja para sarjana non tarbiyah untuk menjadi guru agama.

’’Kalau caranya seperti itu, bubarkan saja fakultas tarbiyah. Seperti itu kira-kira guyonan di kalangan dosen-dosen tarbiyah,’’ jelasnya.

Menurut Jejen profesi guru itu bukan sebuah profesi sembarang. Harus diisi oleh orang-orang yang memiliki bakat dan minat menjadi guru.

Dia khawatir sarjana non Tarbiyah itu tidak memiliki minat menjadi guru. Buktinya sejak awal mereka tidak kuliah di Tarbiyah.

Namun karena kesulitan mendapatkan pekerjaan, mereka akhirnya banting setir menjadi guru agama di sekolah maupun madrasah. (wan)

 


Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan kebijakan sarjana non Tarbiyah boleh jadi guru agama itu bukan dilepas begitu saja.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News