Persepsi Keliru Tentang Rokok Elektrik Bisa Meresahkan Publik

Persepsi Keliru Tentang Rokok Elektrik Bisa Meresahkan Publik
Ilustrasi. Rokok elektrik/vape. Foto Drake

jpnn.com, JAKARTA - Berkembangnya persepsi yang salah di masyarakat tentang bahaya rokok elektrik bisa menghalangi para perokok dewasa yang tidak bisa berhenti merokok untuk beralih ke produk tembakau alternatif.

Padahal, Public Health England (PHE) menyebutkan, beralih ke produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik merupakan salah satu cara efektif untuk membantu para perokok dewasa berhenti merokok.

Sejak 2015 silam, PHE secara aktif membuat penelitian mengenai produk tembakau alternatif dan memperbarui laporan setiap tahun.

Dalam laporan keenamnya yang dirilis pada Maret 2020, PHE menyebutkan, terjadi peningkatan jumlah perokok yang percaya bahwa rokok elektrik lebih berbahaya dibandingkan rokok.

Menurut PHE, hal itu tidak sesuai dengan kajian para ahli dari Inggris dan Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang menyimpulkan bahwa penggunaan rokok elektrik jauh lebih rendah bahayanya dibandingkan dengan rokok.

Menurut PHE, produk tembakau alternatif seperti halnya rokok elektrik tidak sepenuhnya bebas risiko, akan tetapi jauh lebih rendah risiko daripada rokok, hingga mencapai 95 persen.

Hal ini disebabkan produk tembakau alternatif tidak melalui proses pembakaran, sehingga secara signifikan menghasilkan kadar zat kimia berbahaya jauh lebih rendah daripada rokok.

PHE menyebutkan, persepsi bahwa rokok elektrik lebih berbahaya dibandingkan dengan rokok merebak di kalangan perokok dewasa di Inggris setelah maraknya kasus cedera paru-paru di Amerika Serikat tahun lalu.

Sejak 2015 silam, PHE secara aktif membuat penelitian mengenai produk tembakau alternatif dan memperbarui laporan setiap tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News