Persiapan UN, Ortu Siswa Diminta Rp 295 Ribu

Persiapan UN, Ortu Siswa Diminta Rp 295 Ribu
Siswi SMP. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Pihak SMP Negeri Tolitoli, Sulteng, masih juga membebankan biaya Ujian Nasional (UN) kepada orang tua siswa.

Alasannya, dana BOS tidak cukup untuk membiayai persiapan pelaksanaan UN di sekolah tersebut.

Melalui komite sekolah, pembiayaan untuk UN dibebankan kepada orang tua siswa untuk mencukupi kekurangan dana yang ada.

"Dana BOS sekolah kita ini, hanya mampu membiayayai persiapan pelaksanaan UN selama satu bulan, sementara, kita butuh empat bulan, makanya untuk memenuhi kebutuhan ini, kita minta keiklasan bapak dan ibu orang tua wali memberikan bantuan," ujar Kepala SMP Negeri 3 Tolitoli, Usman Dengo saat berlangsungnya rapat komite sekolah.

Dipaparkan Kepala Sekolah, total dana yang dibutuhkan untuk mendanai tambahan jam belajar atau les serta try out dan kelengkapan ijazah sebesar Rp146.485.000, sementara dana BOS yang tersedia sebesar 63.000.000 juta. Olehnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dari 283 siswa-siswi kelas tiga dibebani sebesar Rp. 295.000.000.

"Taksiran untuk tiap siswa sebesar Rp 259 ribu per orang. Ini hanya tawaran, tergantung nanti bagaimana hasilnya rapat komite ini apakah disetujui atau tidak," kata Usman Dengo.

Usman Dengo pada kesempatan itu juga menerangkan, besaran biaya untuk mendanai kegiatan les, try out maupun ijazah tersebut, bertujuan untuk meningkatkan mutu serta prestasi siswa agar hasil ujian yang akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang bisa memuaskan.

"Ini kami lakukan semata-mata untuk meningkatkan kemampuan serta kualitas tingkat kelulusan siswa. Terutama tercapainya kelulusan siswa 100 persen," jelas Usman Dengo.

Pihak SMP Negeri Tolitoli, Sulteng, masih juga membebankan biaya Ujian Nasional (UN) kepada orang tua siswa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News