Pertahanan Jebol, Malaysia Menuju Dua Ribu Kasus per Hari

Pertahanan Jebol, Malaysia Menuju Dua Ribu Kasus per Hari
Warga beraktivitas di kawasan Pudu, Kuala Lumpur. Kawasan itu tempat pedagang dan pekerja warga asing tinggal menjadi klaster baru penularan COVID-19. Foto: ANTARA Foto/Rafiuddin Abdul Rahman/aww

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan 1.755 kasus baru pada 6 November 2020. Ini merupakan kasus harian tertinggi yang menjadikan jumlah keseluruhan infeksi COVID-19 di Malaysia tercatat 38.189 kasus.

"Jumlah kasus aktif dengan terjangkit COVID-19 menjadi 11.530 kasus," ujar Dirjen KKM Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Jumat (6/11).

Negara Bagian Sabah mencatatkan sebanyak 1.199 kasus (68,3 persen) dari keseluruhan kasus positif dan sebanyak 741 kasus (42,2 persen) yang dilaporkan itu berkaitan dengan klaster-klaster di Pusat Tahanan Sementara (PTS) dan penjara.

"Ini melibatkan klaster PTS Tawau (372 kasus), klaster Penjara Sandakan (184 kasus), klaster Seberang Perai (162 kasus), klaster Tembok (10 kasus), klaster Penjara Kepayan (8 kasus), klaster Penjara Reman (tiga kes), dan klater Benteng LD (dua kasus)," katanya.

Negara-negara bagian di Lembah Klang (Semenanjung Malaysia) mencatatkan sebanyak 191 kasus (10,9 persen) dan Wilayah Persekutuan (WP) Labuan mencatatkan sebanyak 59 kasus positif (3,4 persen).

"Kelima negara bagian masih berada dalam Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) menyumbang sebanyak 1.449 kasus (82,6 persen) dari keseluruhan kasus positif COVID-19 pada hari ini," katanya.

Dia mengatakan hingga kini terdapat 83 pasien COVID-19 yang sedang dirawat di ICU, yang 32 di antaranya memerlukan bantuan pernapasan.

Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan melaporkan terdapat penambahan dua kematian berkaitan COVID-19 sehingga jumlah kumulatif kematian COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 279 orang. (ant/dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Jumlah infeksi COVID-19 di Malaysia terus bertambah dari hari ke hari dan belum menunjukkan tanda akan melambat dalam waktu dekat


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News