Pertahankan Harga Karet, Kementan Dorong Serapan Dalam Negeri
“Kami dorong penyerapan karet alam melalui program rubberized road, mendorong kemitraan langsung dengan industri pengolahan karet dan mendorong penerapan harga insentif bagi petani karet," papar Kasdi.
Sebagai solusi jangka pendek untuk melindungi petani dari fluktuasi harga karet, pemerintah mendorong petani mananam tanaman sela/tumpang sari di lahan perkebunan karetnya. Melalui tanaman sela baik berupa tanaman pangan atau tanaman pekebunan lain yang bernilai ekonomis, petani bisa mendapatkan tambahan penghasilan dan kebun karetnya lebih terpelihara. Tentu saja kebun yang terpelihara akan meningkatkan produksi tanaman pokok (karet).
Pandemi Covid-19 membuat harga karet makin fluktuatif dan cenderung mengalami penurunan. Pembatasan arus ekspor-impor akibat Pandemi Covid-19 membuat permintaan pasar makin menurun yang berimbas pada anjloknya harga karet. Padahal selama ini harga karet sangat dipengaruhi pasar global.
Kelebihan suplai karet di pasar dunia juga dipengaruhi munculnya negara-negara baru yang menjadi eksportir karet alam seperti Vietnam, India, Myanmar, Laos, dan Kamboja.
Indonesia, Malaysia dan Thailand sebagai produsen karet terbesar dunia sebenarnya telah berupaya mengatur ketersediaan karet di pasar dunia agar harga tidak jatuh. Melalui International Tripartite Rubber Council (ITRC), ketiga negara ini telah sepakat untuk melakukan pembatasan ekspor.
Dalam kerangka Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) disepakati pengurangan volume ekspor karet alam hingga 300 ribu ton.
Hal yang sama juga dilakukan Indonesia sebagai Asosiasi Negara-negara Produsen Karet Alam (Association of Natural Rubber Producing Countries/ANRPC) dalam menjaga stabilitas harga.
"Kami juga terus mendorong konsolidasi dan kerjasama negara produsen dan konsumen karet dalam forum ITRC, terutama dalam implementasi Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) dan ANRPC,” pungkas Kasdi.(IKL/JPNN)
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga harga karet agar tidak jatuh, salah satunya mendorong peningkatan serapan bahan olah karet (bokar) dari perkebunan karet rakyat.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Eks Anak Buah Sebut Program SYL Bantu Melahirkan 60 Ribu Petani Milenial
- Kubu SYL Merasa Ada Pihak yang Mencatut Nama Kliennya untuk Minta Uang
- KPK Menyita Rumah di Parepare yang Diduga Hasil Pencucian Uang SYL
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- MenKopUKM Bidik Inabuyer B2B2G Expo 2024 untuk Memperluas Pasar UMKM
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten