Pertamina Gandeng Perempuan Pelaku UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Bahan bakunya didapatkan dari kerja sama dengan pengrajin di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk Mandomai, Barito, Kaladan, Palangkaraya, dan Pulang Pisau.
“Kami memanfaatkan sisa-sisa limbah rotan menjadi produk sabut cuci piring, dan potongan rotan kecil kami buat untuk gantungan kunci, sehingga tidak ada sisa produk yang menjadi limbah dan mengotori lingkungan,” ucapnya.
Demikian pula Putu Fitri Ertaningsih, yang meneguhkan komitmennya untuk perubahan menuju sustainable fashion.
Sebagai pemilik UMKM Cap Bali, salah satu aspek utama dari perubahan di mana limbah usaha dialihkan menjadi produk yang bermanfaat.
"Kami memanfaatkan sisa potongan kain menjadi aksesoris menarik seperti bandana, kalung, dan ikat rambut untuk pelanggan Cap Bali,” ungkap Putu Fitri.
Di sisi lain, Cap Bali turut memperkuat perempuan dengan melibatkan 30 pegawai, yang umumnya menjadi tulang punggung keluarga, untuk meningkatkan keterampilan, mengembangkan potensi bisnis, dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi lokal.
"Kami berkomitmen mendukung perempuan dalam mewujudkan impian dan potensi bisnis," ujarnya.
Ini membuktikan perempuan pengusaha memiliki peran yang signifikan dalam upaya menjaga lingkungan dan memajukan ekonomi.
Pertamina mendukung lebih 66 ribu UMKM, termasuk yang dimiliki perempuan dan beroperasi dalam bisnis ramah lingkungan
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy