Pertamina Geothermal Energy Menjadi Garda Terdepan Pencapaian Bauran Energi EBT

Pertamina Geothermal Energy Menjadi Garda Terdepan Pencapaian Bauran Energi EBT
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto dok PGE

“Itu keuntungan menggunakan energi panas bumi jika dibandingkan dengan energi konvensional. Jika dibandingkan dengan sesama energi baru terbarukan, panas bumi tidak memiliki dampak terhadap ekologi maupun limbah radioaktif, teknologi yang sudah lebih mature, dan stabil seiring dengan tingginya potensi yang dimiliki Indonesia,” ujar Ahmad.

Indonesia memiliki potensi besar cadangan energi baru terbarukan, salah satunya yaitu panas bumi. RUPTL 2021-2030, mencatat potensi panas bumi di Indonesia mencapai 29.544 MW.

Meskipun potensi panas bumi tersebut masih kalah ketimbang surya dengan potensi 207.898 MW, hydro (75.091 MW), angin (60.647 MW), dan Bioenergi (32.654 MW), namun panas bumi yang dimiliki Indonesia mencakup 40% dari energi panas bumi di dunia dan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil energi panas bumi terbesar dunia.

Sebagai salah satu negara dengan jumlah gunung api terbanyak, potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia memang menjadi yang terbesar di dunia.

Direktur Eksplorasi dan pengembangan Pertamina Geothermal Energy Rachmat Hidayat menambahkan dengan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 1.877 MW, PGE dapat menyalurkan listrik untuk sekitar 2.085.000 rumah tangga atau setara 88.752 BOEPD bahan bakar fosil.

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 menargetkan pada 2025 akan ada tambahan kapasitas terpasang energi panas bumi sebanyak 870 MW, dari proyeksi 2024 hanya sebanyak 141 MW. Sepanjang 2021-2030, ditargetkan ada tambahan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 3.355 MW.(chi/jpnn)

Pertamina Geothermal Energy dapat menyalurkan listrik untuk sekitar 2.085.000 rumah tangga atau setara 88.752 BOEPD bahan bakar fosil.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News